CEGUKAN..."..HIk..HIk.."

Rabu, 14 Januari 2009 ·

Tahukah anda...???

Cegukan.... tentunya anda pernah mengalaminya dan perasaan tidak enak pasti menyelimuti diri anda dibarengi dengan mual dan rasa ingin muntah. apalagi saat kita berbicara dengan teman atau orang lain tambahan suara "...hiik..hikk" menyela disetiap kata yang keluar dari mulut kita.
Berikut penjelasan tentang 'CEGUKAN" :

Cegukan terlihat sepele, namun bila sudah berlangsung lama, menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Karena tidak hanya menyangkut tenggorakan, tapi juga organ-organ lain. Termasuk di dalamnya otot-otot diagfragma, katup di tenggorokan, dan susunan saraf pusat (otak). Serta saraf tepi.
Cegukan, dalam bahasa medisnya disebut Hiccup, disebabkan oleh kontraksi sekat rongga tubuh, atau kerap disebut diagfragma, yang terjadi secara mendadak.
Kontraksi ini menimbulkan tarikan napas yang diakhiri secara refleks oleh tertutupnya lubang di antara kedua pita suara. Tarikan napas akibat tertutupnya lubang tersebut menimbulkan suara khas waktu cegukan. Kejadian ini dapat timbul satu kali, dapat pula berupa rangkaian yang tak dapat dikendalikan.
sedangkan nama lainnya, yaitu ‘singultus’ berasal dari bahasa latin singult yang berarti menarik nafas saat seseorang sedang terisak-isak.

Normalnya, saat kita menarik napas, otot-otot diafragma akan turun, dan saat itu pula katup tenggorokan membuka, sehingga udara yang menekan ke atas tidak akan berbunyi. Akan tetapi, pada cegukan, saat menarik napas, terjadi kontraksi atau bahasa awamnya kram pada otot diafragma dan otot-otot antara tulang iga.
Akibatnya, keduanya akan naik. Pada saat bersamaan, epiglotis (katup/klep di tenggorokan) pun tertutup, sehingga udara dari diagfragma yang naik ke atas akan menekan klep ini. Akibatnya, terjadilah cegukan.

Tertutupnya katup atau epiglotis ini terjadi karena adanya gangguan di lengkung refleks, yaitu pada susunan saraf pusat dan saraf tepi. Kedua saraf ini mengatur jalur pernafasan dalam tubuh manusia agar berjalan lancar. Tertutupnya klep ini bukan merupakan kelainan susunan saraf pusat atau saraf tepi, namun merupakan respon dari keduanya yang terganggu.

Oleh karena saraf tepi berukuran panjang dan berhubungan dengan organ-organ didalam tubuh, maka terkadang aktivitasnya terganggu oleh penyakit yang serius.
Sehingga, cegukan dapat pula menjadi gejala adanya radang di perut, penyakit di ginjal, masalah hati atau tumbuhnya tumor di leher yang mengganggu saraf, yang kemudian mengirim respon sehingga muncullah cegukan.

Pada dasarnya, cegukan itu ada 2 jenis.
Jenis pertama disebut dengan cegukan
ringan dan hanya berlangsung 1-2 jam, kemudian hilang sendiri. Penyebabnya paling sering karena
  • Adanya regangan di lambung
  • Perubahan cuaca yang mendadak, dari panas ke dingin atau sebaliknya
  • Memakan makanan yang terlalu panas atau dingin
  • Minum alkohol, merokok atau mengalami stres.
Sedangkan jenis kedua, adalah cegukan permanen. Cegukan ini terjadi terus menerus, tak hanya berhari-hari atau berbulan-bulan, tapi juga bertahun-tahun. Cegukan jenis ini merupakan tanda atau gejala dari
  • Adanya gangguan di otak seperti gejala tumor di batang otak
  • Gejala stroke, pada penderita stroke sering timbul cegukan
  • Adanya infeksi di susunan saraf pusat
  • Adanya herpes di dada sehingga mengganggu saraf tepi.
Di samping itu juga karena gangguan metabolik seperti pada penderita diabetes dan hipertensi. Atau penderita kelainan ginjal, karena urenia. Juga karena gangguan elektrolit (kurang kalium), termasuk pengaruh obat-obatan seperti steroid atau obat tidur.

Untuk mengatasi cegukan sementara waktu bisa dilakukan dengan cara:

  • Meminum air hangat
  • Kadar karbon dioksida yang tinggi dalam darah dapat melumpuhkan cegukan. Caranya, adalah dengan bernapas dalam sebuah kantong kertas. Tiup dan hirup sebanyak 10 kali dengan cukup kuat sampai wajah memerah. Lakukan dengan cepat, dan usahakan kantong kertas tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalamnya…jadi udara yang dihirup adalah udara yang banyak karbondioksidanya.
  • Tehnik lain meningkatkan kadar karbondioksida adalah dengan menahan napas selama mungkin, lalu menelan ketika cegukan dirasakan akan datang. Lakukan sebanyak 2-3 kali kemudian tarik napas dalam dan mulai lagi.
  • Ada pula yang menyarankan menahan napas selama mungkin kemudian keluarkan dan tahan selama mungkin. Atau dengan menahan napas dengan kepala tengadah.
  • CARA PALING CEPAT DAN EFEKTIF Menelan satu sendok teh gula pasir kering dapat menghentikan cegukan dalam beberapa menit. Diduga, gula dalam mulut akan mengirimkan sinyal melalui serabut saraf yang akan mengganggu lengkung refleks cegukan.
  • Minum air dalam posisi membungkuk, melakukan pijatan ringan dengan jari telunjuk pada kedua sisi leher, tarik napas dalam lalu minum 10 tegukan air saat tidak bernapas, membungkuk sampai jari tangan dapat menyentuh ibu jari kaki selama 60 menit serta masih banyak lagi tehnik yang dapat dilakukan untuk menghilangkan cegukan.
Bila cegukan tak hilang juga dalam beberapa jam atau bahkan hari, maka pertolongan medis seperti penggunaan obat-obatan sudah diperlukan. Beberapa obat yang dapat digunakan untuk menghilangkan cegukan diantaranya adalah chlorpromazin, metoclopramid, baclofen, antikonvulsan (fenitoin, asam valproat, carbamazepin) juga obat lain seperti quinidine, amitriptilin dan marijuana. Tentunya penggunaan obat-obatan ini harus dengan petunjuk dokter, sebab obat-obatan tersebut juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai.

Bila dengan obat-obatan cegukan tetap bertahan juga, dapat pula dicoba terapi hipnotis dan akupuntur. Lebih jauh lagi…anestesi dengan ventilasi tekanan positif dan pelumpuh otot dilaporkan dapat menghentikan cegukan. Nah, akhirnya… sebagai senjata terakhir yang dapat dilakukan…… tindakan pembedahan menghancurkan atau memblok nervus frenikus juga telah dilakukan pada beberapa kasus cegukan yang tidak teratasi dengan berbagai cara…..

SEMOGA BERMANFAAT

0 komentar:

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified