MARI MENGENAL HALUSINASI

Senin, 26 Januari 2009 ·

Halusinasi adalah sensasi panca indra tanpa ada rangsangan. Klien merasa melihat, mendengar, membau, ada rasa raba dan rasa kecap meskipun tak ada sesuatu rangsangan pada kelima indra tersebut (Izzudin, 2005). Kondisi ini juga dijelaskan Keliat dkk(2006) bahwa halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan sensori persepsi, yaitu merasakan sesuatu yang palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Halusinasi merupakan distorsi persepsi yang salah, yang terjadi karena respon neurobiologi. Klien mempunyai pengalaman aktual terhadap distorsi sensori terhadap apa yang sebenarnya terjadi (Stuart & Laraia, 2005).



Persepsi merupakan respon dari reseptor dari reseptor sensoris terhadap stimulus eksternal juga pengenalan dan pemahaman terhadap sensoris yang diinterpretasikan oleh stimulus yang diterima. Jika diliputi rasa kecemasan yang berat maka kemampuan untuk menilai realita dapat terganggu. Persepsi mengacu pada respon reseptor sensoris terhadap stimulus. Persepsi juga melibatkan kognitif dan pengertian emosional akan objek yang dirasakan. Gangguan persepsi dapat terjadi pada proses sensori penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan (Townsend, 2005).

Thomas (1991) menjelaskan bahwa halusinasi secara umum dapat ditemukan pada klien gangguan jiwa seperti skizoprenia, depresi, delirium dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan alkohol dan substansi lingkungan. Selanjutnya menurut Trygstad,et all (2002) dalam Stuart and Laraia (2005), kira-kira 70% klien dengan halusinasi pendengaran, 20% halusinasi penglihatan, sisanya 10% adalah gustatori, tactil, olfactory, kinestetik atau cenestetic. Gejala terbanyak yang terjadi pada kasus psikotik adalah halusinasi pendengaran (99%).

Klien psikotik yang nalar (egonya) sudah runtuh, maka halusinasi tersebut dianggap real dan tak jarang ia bereaksi terhadap halusinasi dengar. Bila halusinasi berisi perintah untuk membunuh iapun akan melaksanakan pembunuhan. Hal ini memang banyak terjadi pada klien psikotik yang membunuh keluarganya sendiri. Sebaliknya halusinasi yang memerintah untuk bunuh diri tak jarang klien pun akan bunuh diri(Izzudin,2005)

(by:noviebsuryanto.270109)

0 komentar:

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified